OtoRace.id - Ikatan Motor Indonesia (IMI) sudah menjalani rapat koordinasi teknis (Rakornis) untuk jalannya semua ajang balap berstatus Kejurnas musim depan.
Pada Kejurnas Auto Gymkhana seri 6 di Bekasi, Jabar (26/10) para peserta dan manajemen tim sudah menerima informasi mengenai regulasi baru untuk tahun depan.
Salah satunya dengan digelarnya kelas tandem, seperti pada kejuaraan Gymkhana Asia.
Ini untuk menentukan kejuaraan tim, sehingga lebih adil, tidak hanya mengandalkan satu pembalap yang dominan saja.
(Baca Juga: Hal Ini Yang Bikin Andrea Iannone dan Aprilia Bisa Tarung di Baris Depan MotoGP Australia)
“Jadi untuk tandem tahun depan, dua mobil yang digunakan harus berbeda spesifikasi," ujar Arce Meyer yang punya peran dalam Komusi Auto Gymkhana di IMI Pusat.
"Misalnya mobil satunya dari kelas A, satunya lagi kelas F, atau mobil kelas B disandingkan dengan kelas A atau kelas F, seperti itu lah,” tambahnya.
Arce yang juga manajer dari Haji Tjandra Racing Team (HTJRT) yakin tidak akan ada masalah dalam adaptasi pembalap.
Terlebih sebagian peserta biasanya ikut lebih dari satu kelas.
Seperti pembalap andalan HTJRT, Adrian Septianto yang ikut kelas A (penggerak roda depan standar), kelas B (penggerak roda belakang), dan kelas F (penggerak roda depan modifikasi).
(Baca Juga: Alex Rins Merasa Kecewa Usai Gagal Naik Podium di Balapan MotoGP Australia)
Namun para pembalap yang disurvey untuk musim depan, lebih memilih untuk mengkombinasikan mobil untuk kelas A dengan kelas F karena sama-sama penggerak roda depan.
Sebab jika menggunakan kelas B dan sedang ada di posisi depan atau lead, semisal mobil itu melintir atau ada masalah pasti akan menghambat pembalap yang follow.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR