OtoRace.id - Honda Dream Cup Samarinda 2019 sukses dipentas di sirkuit Ex. Bandara Temindung, Samarinda, Kalimantan Timur (9-10/11).
Meskipun sesi kualifikasi yang seharusnya dipentas Sabtu mundur menjadi Minggu pagi akibat kondisi trek yang tak memungkinkan, namun hal itu tak mempengaruhi jalannya lomba keseluruhan.
Artinya untuk sesi race HDC Samarinda 2019 tetap berjalan normal sesuai jadwal, apalagi di hari Minggu, panas terik menaungi sirkuit hingga sore hari.
Dengan jumlah 127 starter di event perdana HDC di Samarinda, tentunya ini bisa dibilang kesuksesan bagi ajang balap hasil kerjasama PT Astra Honda Motor (AHM) beserta Astra Motor Samarinda.
(Baca Juga: Honda Dream Cup (HDC) 2019 Samarinda Ramai Diserbu Pembalap Wanita)
Race pun berjalan mulus dengan menggaet event organizer dan race committee lokal Kalimantan Timur.
"Melihat antusiasme dan animo peserta serta masyarakat Samarinda, harusnya tahun depan Insya Allah kita akan tetap menggelar Honda Dream Cup untuk seri Samarinda di Kaltim ya," ucap Antofany Yusticia Ahmadi - Marketing Sub Dept Head Astra Motor Samarinda.
Karena menurut pria yang akrab disapa Yus ini, harapannya tahun depan bisa lebih banyak starter lagi yang ikut dan banyak bibit-bibit pembalap lokal Samarinda yang muncul.
"Semoga dari gelaran HDC Samarinda 2019, bisa memacu motivasi untuk mengikuti HDC di tahun depan," jelas pria berkacamata ini.
(Baca Juga: Kejurnas ITCR Max Seri 6: Haridarma Manoppo Menang, Alvin Bahar Terkena Penalti)
Namun begitu, ada sedikit catatan yang setidaknya bisa menjadi acuan untuk bisa lebih membuat balap motor satu merek Honda di Samarinda ini menjadi lebih ciamik lagi.
"Secara luas dan panjang serta lay-out sirkuit sudah cukup baik, kalau bisa tahun depan digelar lagi," sebut Rudi Salim, pembalap seeded asal Samarinda.
"Namun yang perlu diperhatikan adalah paddock, masih agak bebas untuk orang luar untuk masuk ke paddock. Mungkin tahun depan jika kembali digelar, pengawasan dibuat lebih ketat," saran Rudi yang tergabung di Astra Motor Racing Team Kalimantan (ART Kalimantan).
Hal senada juga dikatakan oleh Yossie Legisadewo, rekan setim Rudi Salim yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat.
"Untuk ban pembatas mungkin bisa ditambahkan lagi jumlahnya, serta diikat. Sehingga jika ada pembalap yang jatuh dan menabrak ban, maka ban itu tidak akan pindah jalur. Selebihnya sudah cukup bagus," ungkap Yossie yang juga menjadi juara region C Kalimantan di ajang Kejurnas MotoPrix 2019.
Berikut hasil lomba HDC Samarinda 2019 (10/11):
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR