Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP

Baru Terungkap Lin Jarvis Jelaskan Alasan Pergantian Dua Crew Chief di Tim Maverick Vinales dan Valentino Rossi

Eka Budhiansyah - Kamis, 16 Januari 2020 | 17:00 WIB
Valentino Rossi dan Maverick Vinales
MotoGP
Valentino Rossi dan Maverick Vinales

(Baca Juga: Giacomo Agostini: Yamaha Harus Berani Ambil Risiko Duetkan Maverick Vinales dan Fabio Quartararo)

Menurut pria asal Inggris ini, dilepasnya Wilco Zeelenberg sebagai manajer Vinales dan Ramon Forcada sebagai crew chief adalah dua hal berbeda.

"Wilco sangat beruntung dengan tim Petronas. Kami menyadari peluang ini, ia perlu tumbuh dan benar-benar dibutuhkan di sana, dalam tim yang sepenuhnya baru. Itu adalah keuntungan baginya, bagi mereka dan bagi kita juga," aku Lin Jarvis.

"Berbeda dengan Ramon. Kami memenangkan tiga gelar dunia bersamanya sebagai pemimpin tim untuk Jorge. Tidak ada keraguan tentang kompetensi teknis dan kemampuannya, tidak sama sekali," bilangnya.

"Tapi itu tidak cocok dengan Maverick. Ini tentang komunikasi, gaya Anda sendiri, kebutuhan, interaksi ...," jelas pria ramah itu.

Hal itu berbeda dengan Esteban Garcia yang Vinales sudah kenal sejak mereka memenangkan juara dunia Moto3 sehingga nampak tidak ada kesulitan dalam komunikasi.

"Karena itu, ini adalah langkah penting untuk menyelesaikan kesulitan komunikasi ini dan meningkatkannya di dalam tim, ” tegas Jarvis.

(Baca Juga: Layaknya Lewis Hamilton dan Valentino Rossi, Charles Leclerc Juga Ingin Jajal Motor MotoGP)

Hal yang sama akan dilakukan Valentino Rossi dengan penggantian crew chief meskipun ini bisa dibilang spekulasi apakah menghasilkan sesuatu yang bagus atau buruk nantinya.

"Kami memiliki David Munoz menggantikan Silvano Galbusera sebagai crew chief. Kadang-kadang Anda harus memulai kembali di bidang teknik dan kadang-kadang Anda harus menekan sedikit tombol reset di tim atau dalam kelompok tim," aku Jarvis.

"Valentino merasa, dan kami juga, bahwa sudah waktunya untuk berubah. Pendatang baru tidak memiliki pengalaman MotoGP, tetapi lebih muda dan tampaknya menjadi engineer berbakat. Ini adalah kesempatan untuk awal yang baru dan kesempatan untuk mengubah dinamika dan komunikasi," tambah Lin Jarvis.

Mengenai David Munoz, pria 41 tahun ini cukup memiliki catatan yang bagus lantaran dirinya berhasil menghantar Fransesco Bagnaia sebagai juara dunia Moto2 2018.

Selain itu, Munoz juga pernah bekerja untuk tim Sito Pons.

"Kita akan melihat apakah perubahan ini akan memiliki efek yang sama pada The Doctor pada tahun 2020 seperti pada Vinales pada tahun 2019," pungkas Lin Jarvis.

(Baca Juga: Loris Capirossi Sebut Alasan Kenapa Valentino Rossi Akan Pensiun Tahun ini)

 

Editor : Eka Budhiansyah
Sumber : Speedweek.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa