OtoRace.id - Formula 1 pernah mengalami skandal yang cukup memalukan, terjadi di Singapura, tepatnya musim 2008.
Peristiwa ini sangat memalukan, membuka mata bahwa balap setenar F1 pun tak lepas dari skandal.
Peristiwa memalukan ini mencoreng citra F1 dan dunia motorsport secara umum.
Skandal ini dikenal dengan skandal crashgate, yang melibatkan tim Renault, yang dibela juara dunia 2 kali, Fernando Alonso.
(Baca Juga: Tak Sekadar Selonjoran, Begini Detail Posisi Duduk di Kokpit Mobil F1)
Saat itu, Fernando Alonso satu tim dengan Nelson Piquet Jr., putra juara dunia 3 kali F1, Nelson Piquet.
Alonso memulai balapan dari posisi ke-15 karena ada masalah teknis saat sesi kualifikasi.
Saat itu balapan berlangsung biasa sampai terjadi crash Nelson Piquet yang membuat safety car keluar.
Seperti yang ditunjukkan video berikut ini.
(Baca Juga: Situasi Belum Kondusif, Jorge Lorenzo Belum Pasang Target di MotoGP Catalunya)
Safety car itu berhasil dimanfaatkan Fernando Alonso hingga akhirnya memenangkan balapan.
Setelah balapan, tidak ada kecurigaan sedikitpun, hanya ada sedikit suara-suara yang hilang ditelan angin mengiringi kemenangan Fernando Alonso saat itu.
Fakta memalukan baru terungkap setahun setelahnya.
Di pertengahan musim 2009, Nelson Piquet Jr. dipecat oleh tim Renault.
Piquet yang kesal lalu mengungkap fakta memalukan soal crash-nya di F1 Singapura 2008.
Ternyata saat itu crash yang dilakukannya hingga membuat Alonso menang adalah hasil strategi kotor bos tim Renault, Flavio Briatore, dan juga kepala mekaniknya, Pat Symonds.
Saat itu Renault memang sedang tidak dalam performa bagus dan sedang haus kemenangan.
Titik tikungan ke-17 tempat crash bahkan sudah diteliti dan dipastikan safety car keluar jika ada crash.
(Baca Juga: Andrea Iannone Tidak Ingin Menyinggung Aleix Espargaro Lagi, Damai?)
Lalu Piquet sebagai pembalap ya ngikut saja dengan strategi timnya.
Sementara Alonso sendiri kabarnya tidak diberi tahu karena kemungkinan akan menolak strategi memalukan itu.
Apes bagi Piquet, setelah mengungkap fakta, dirinya malah banyak diserang.
Ketiganya (Piquet, Symonds, dan Briatore) mendapat sanksi dari FIA berupa larangan berada di ajang balap yang berada di bawah kendali FIA selamanya, walaupun akhirnya hukumannya diperingan sampai 2012 saja.
Kejujuran Piquet yang terlambat tersebut harus dibayar mahal.
Tidak ada lagi tim yang mau memakai jasanya, atau dalam tanda kutip 'black list' sebagai pembalap.
Karir anak legenda F1 ini hancur karena crashgate.
Wajar sih, tim takut jika memakai Piquet, saat dipecat malah bilang yang tidak-tidak atau malah membuka aib tim.
Piquet lalu ikut beberapa balapan Xfinity Series, Camping World Truck Series, dan juga ajang balap ketahanan 24 Hours of Le Mans.
(Baca Juga: Kenapa Kawasaki H2R Tidak Boleh Ikut World Superbike)
Crashgate itu juga jadi momen keterpurukan Renault yang harus kehilangan banyak hal terutama sponsor, hingga diakuisisi oleh grup Lotus dan berganti nama menjadi tim Lotus, sebelum akhirnya bisa kembali ke F1 dengan nama tim Renault.
Pat Symonds sendiri sudah bisa kembali aktif balapan sebelum masa hukumannya selesai di 2012.
Setelah kembali, Symonds juga jadi kepala teknis tim Williams sampai 2016.
Sementara Flavio Briatore sendiri belum mau masuk menduduki jabatan penting di F1 dan hanya jadi pengamat saja.
(Baca Juga: Bersejarah, Ini Dia Desain Helm Favorit Valentino Rossi Sepanjang Kariernya)
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | crash.net,essentiallysports.com |
KOMENTAR