OtoRace.id - Guna menghindari wabah virus corona atau Covid-19, balap nasional dan internasional pun ditunda, setidaknya sampai awal Mei.
Di Indonesia, pemerintah sudah menyerukan perintah untuk tidak kemana-mana atau tagar #DiRumahAja.
Sehingga banyak kegiatan seperti bekerja, belajar, dan beribadah pun di rumah.
Sambil mengisi kegiatan #DiRumahAja dan menanti balapan yang masih sebulan lagi, OtoRace.id kasih rekomendasi judul fim dokumenter dan biopik tentang balapan, nih cekidot.
(Baca Juga: Satu Lagi! Sirkuit Silverstone Ragu MotoGP dan F1 Bakal Dipentas)
RUSH
Karya: Peter Morgan
Durasi: 2 jam 3 menit.
Film biopik ini akan diceritakan secara menyeluruh kisah love and hate rivality James Hunt dan Niki Lauda.
James Hunt diperankan oleh Chris Hemsworth dan Niki Lauda oleh Daniel Bruhl.
Keduanya sudah saling bertemu di F3 Eropa, berlanjut di GP2, sampai ke F1. Meski tak saling menyapa, mereka kerap menaruh hormat satu sama lain.
Niki Lauda adalah pembalap yang idealis, punya strategi dan kedisiplinan atlet yang sesungguhnya, sedangkan Hunt sebagai pembalap playboy, kharismatik, gaya balap yang cepat, tetapi kurang rapi.
(Baca Juga: Marc Marquez Sindir Jorge Lorenzo Balap Wildcard di MotoGP Catalunya 2020)
Lauda terus menjadi juara dunia, sampai akhirnya kecelakaan di Nurgburgring, Jerman tahun 1976 mengubah hidup dan kiprah pembalap yang disebut ‘The Rats’ kala itu.
Ia mengalami kecelakaan dan absen panjang. Lalu di Fuji, Jepang 1976, Lauda memutuskan untuk tidak melanjutkan balapan.
Hal ini berimbas pada gelar juara dunia yang pindah kepada James Hunt, satu-satunya gelar juara dunia yang dimilikinya sebelum akhirnya pensiun.
1: LIFE ON THE LIMIT
Karya: Michael Fassbender
Durasi: 1 jam 42 menit
Film dokumenter mengenai F1, adegan dimulai dari F1 Australia tahun 1996.
Berisikan dengan balapan-balapan terketat, bintang-bintang F1 yang lahir di era 70-90an.
Perkembangan aspek keamanan F1 di sini sangat dibahas, terlebih pascakecelakaan yang merenggut nyawa Ayrton Senna di Imola tahun 1994.
Setelah itu, F1 selalu melakukan peningkatan pada aspek keamanan di semua sirkuit.
(Baca Juga: Johann Zarco Berharap MotoGP Musim 2020 Tetap Berlangsung Normal)
Hal ini karena mobil F1 selalu makin kencang setiap tahunnya, aspek keamanan ditingkatkan.
Lalu di sini juga diceritakan tentang beberapa love and hate rivality antar pembalap, seperti James Hunt dan Niki Lauda.
Juga saat mobil F1 sangat suka dengan sayap belakang yang tinggi, tetapi membuat celaka pembalapnya.
Jadi cocok disimak untuk memberikan bayangan tentang sejarah singkat F1 70-90an.
FASTEST
Karya: Mark Neale
Durasi: 1 jam 51 menit
Sebuah film dokumenter tentang MotoGP di era awal 2000, saat motor 4-tak baru diperkenalkan.
Sosok Valentino Rossi sangat kental diceritakan di sini, terlebih mengenai ceritanya saat pindah dari Honda ke Yamaha yang penuh pertaruhan.
Beberapa pembalap yang saat itu masih muda, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan Marco Simoncelli pun punya andil dalam mengembangkan cerita ini.
Mereka menilai sosok Rossi yang saat itu sangat mendunia, sepak terjangnya, juga mengenai duel terketat dengan pembalap berjuluk The Doctor itu.
Masa naik-turun Rossi juga diceritakan, saat ia mengalami cedera di tahun 2010 dan berujung memberikan gelar kepada Jorge Lorenzo, juga keputusannya untuk hijrah ke Ducati pada tahun berikutnya.
(Baca Juga: Danilo Petrucci Akui Ducati Belum Tawarkan Perpanjangan Kontrak)
Banyak sisi lain yang tidak diceritakan di media mainstream, jadi bagi kalian penggemar MotoGP ada baiknya menyimak film ini sambil menunggu bulan Mei yang masih lama datang.
HITTING THE APEX
Karya: Mark Neale
Durasi: 2 jam 18 menit
Bisa dibilang ini adalah film lanjutan dari “Fastest”, masih kental menceritakan tentang sosok Valentino Rossi yang mengalami keterpurukan selama dua tahun di Ducati (2011-2012)
Lalu kembali cerah saat kembali bersama Yamaha di tahun 2013.
Sosok ‘Fantastic Four’ era tersebut, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan Casey Stoner pun menjadi pemain besar dalam film ini.
Juga sosok Stoner yang menjadi pusat perhatian dengan menjadi juara dunia di 2011, namun memutuskan pensiun di akhir 2012.
(Baca Juga: Banyak Event Balap Motor Nasional Tertunda Karena Virus Corona, Bagaimana Dengan Honor Pembalap?)
Banyak alasan yang dipaparkan Stoner dalam film ini.
Namun ada satu pembalap yang sedikit diceritakan, tapi menjadi pusat perhatian, yaitu Marc Marquez.
Mark Neale menyebut kalau Marquez adalah rival baru yang butuh waktu untuk menyusul mereka.
Menjalani debut pada musim pertama di 2013 dan menjadi juara dunia membuat pembalap asal Cervera, Spanyol itu dinilai akan menjadi bintang baru di MotoGP dan hal tersebut pun menjadi kenyataan.
Karya: Jez Butterworth, John-Henry Butterworth, dan Jason Keller
Durasi: 2 jam 32 menit
Berasal dari kancah balap ketahanan Le Mans 24 Hours, saat Ford ingin mencoba mengalahkan Ferrari yang mendominasi balap mobil paling ekstrem di muka bumi itu.
Ford yang punya citra sebagai mobil keluarga, mengandalkan Shelby sebagai bengkel yang dipercayakan untuk membuat mobil kencang dan punya durablitas tinggi.
Caroll Shelby diperankan oleh Matt Damon, mengandalkan Ken Miles yang diperankan Christian Bale sebagai pembalapnya.
Pada tahun 1966, menjadi debut Ken Miles di Le Mans 24 Hours dan berhasil mendominasi posisi pertama.
(Baca Juga: Banyak Event Balap Motor Nasional Tertunda Karena Virus Corona, Bagaimana Dengan Honor Pembalap?)
Setelah itu, Ford terus mendominasi kemenangan Le Mans 24 Hours di 1967,1968, dan 1969, menggusur Ferrari yang terus meraih kesuksesan di ajang ini.
Meski tentang balap, film ini juga disertai kisah komedi dan romansa yang ditampilkan sebagai cerita pendukung.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | berbagai sumber |
KOMENTAR