OtoRace.id - Nampaknya McLaren kini tengah dihantam 'gelombang kedua' virus Corona.
Maksud gelombang kedua ini adalah masalah finansial yang timbul akibat krisis ekonomi yang harus dialami akibat wabah virus Corona yang terjadi di seluruh dunia.
Beberapa waktu lalu, McLaren harus mensiasati krisis keuangannya dengan memberhentikan 1.200 karyawan dari 70 pekerjaan.
Jumlah karyawan yang diberhentikan McLaren itu meliputi dari kejuaraan di F1 dan juga Indy Car.
Baca Juga: Jelang F1 2020. Tim Mercedes Harus Ditinggal Salah Satu Ahli Mesin Terbaiknya
Tidak hanya itu saja langkah yang dilakukan McLaren yang bermarkas di Inggirs.
Dua pembalap mereka, Lando Norris dan Carlos Sainz Jr juga rela untuk dipotong gajinya, meski tidak disebutkan berapa jumlah pemotongan itu.
Tetapi ternyata apa yang sudah dilakukan tim balap McLaren itu tidak cukup sampai disitu saja.
Melansir dari Sky News, kini McLaren berencana akan menjual saham mereka di F1 sebesar 30 persen demi kepentingan balap di tahun 2021.
Baca Juga: Inilah 5 Julukan Pembalap Formula 1 yang Paling Unik
Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dana balap di tahun depan yang dianggarkan sekitar 145 juta Dollar atau sekitar Rp 2,06 triliun (USD $1 = Rp 14.255 per 19 Juni 2020).
Apalagi menurut surat kabar Reuters, pada kuartal pertama tahun 2020, grup McLaren dari divisi otomotif, balap dan teknologi dilaporkan merugi 150 juta Euro atau nyaris Rp 2,4 triliun (kurs 1 Euro = Rp 15.944 per 19 Juni 2020).
Saat ini, McLaren sendiri sudah dimiliki beberapa pemegang saham mayoritas seperti Mumtalakat dari Bahrain sebesar 56%.
Posisi terbesar kedua dipegang Mansour Ojjeh, seorang pengusaha Arab Saudi dengan saham 14%.
Baca Juga: Kisah Pemilik Nama McLaren, Salah Satu Tim Tersukses di Formula 1
Lalu, konglomerat Kanada Michael Latifi 10% di posisi ketiga dan sisanya adalah saham minoritas.
Untuk Michael Latifi sendiri, dirinya melalui perusahaan Latrus Racing Corp memberikan pinjaman kepada rival McLaren yaitu Williams F1 agar bisa aman untuk tetap lanjut di balap 2020 ini.
Bahkan bisa jadi juga kalau Michael Latifi akan mengambil alih kepemilikan Williams F1 yang tentunya juga mengalami krisis financial di tahun depan jika F1 2020 tidak mampu membawa keuntungan.
Michael Latifi adalah ayah dari Nicholas Latifi, pembalap dari tim Williams F1 saat ini.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | As .com |
KOMENTAR