OtoRace.id - Hafizh Syahrin berhasil selamat dari crash horor Moto2 Austria 2020, ketika motornya menabrak kencang pacuan Enea Bastianini.
Kejadian yang berlangsung selepas tikungan 1 sirkuit Red Bull Ring itu, membuat Hafizh Syahrin harus memakai kruk alia tongkat untuk menopang tubuhnya.
Namun meski begitu, dirinya yakin kalau tubuhnya masih bisa untuk menjalani seri Moto2 Stiria 2020 yang berlangsung di sirkuit yang sama pekan ini (21-23/8).
Hafizh Syahrin pun merasa kecewa lantaran dirinya dinyatakan tidak sehat alias tidak fit untuk mengikuti Moto2 Stiria 2020 oleh petugas medis MotoGP.
"Untuk saya, sangat mengecewakan tidak bisa balap pekan ini. Karena kalau kamu menanyakan perasaan, saya ingin berada di balap ini," ungkap pembalap Aspar Team ini dilansir OtoRace.id dari MotoGP.com.
"Tetapi rasa sakit di tubuh, ketika dokter mengetes dengan menekan saya terutama di bagian otot, saya merasakan sangat sakit," tambahnya.
Selain itu, dokter MotoGP juga memintanya untuk berjalan tanpa tongkat untuk beberapa meter, dan nyatanya Hafizh berjalan cukup lamban.
"Sehingga mereka memutuskan untuk tidak memberi izin dan bilang lebih baik saya melakukan pemulihan," sebutnya lagi.
Pembalap Malaysia ini juga meminta maaf kepada seluruh penggemarnya, karena tidak bisa balap pekan ini.
"Saya mencoba semaksimal mungkin (untuk bisa balap; red), tetapi ini terlalu pendek (jarak antara crash dengan masa pemulihan; red). Ini crash yang berat mengingat waktu dari Minggu ke Kamis," bilangnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengakui kalau sulit untuk menghindar dari motor Enea Bastianini yang tergeletak di tengah sirkuit karena kecepatannya sangat kencang.
"Dia berlari (Bastianini; red) di sisi kanan, tetapi saya tidak menyadarinya kalau motor tergeletak di tengah. Saya coba mencari di mana motornya, ketika saya melihat di tengah, saya tidak sempat menutup gas dan tidak sempat mengerem sehingga saya langsung menabraknya," aku Hafizh Syahrin lagi.
Baca Juga: Johann Zarco Dinyatakan Tidak Sehat Untuk Ikut MotoGP Stiria 2020, Tapi...
Namun menurutnya, setelah menabrak, dirinya langsung melepaskan tangannya dari setang karena jika dirinya memegang erat setang, maka itu akan membuat tangannya patah.
"Beruntung saya tidak mengalami patah, tetapi efeknya seperti patah. Jadi, saya tidak bisa bergerak. Sampai di pusat medis, mereka memotong pakaian balap saya dan saya pun tak bisa merasakan kaki saya," kenang Hafizh.
"Bagi saya, ini adalah kecelakaan paling buruk di dalam hidup saya. Sebab itu terjadi dalam kecepatan 160 km/jam dan saya tidak sempat menutup gas dan mengerem dan terbang mungkin sekitar 70 meter.
Hal positifnya juga, Hafizh mengakui kalau dirinya beruntung kalau tidak ada pembalap yang menabraknya ketika crash itu terjadi.
Hafizh berjanji kalau di Moto2 San Marino dirinya akan bisa kembali balap.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR