OtoRace.id - KTM terkenal dengan pabrikan motor yang menggunakan sasis baja tubular di ajang MotoGP.
Seolah, pabrikan motor asal Austria ini tidak tergoda untuk menggunakan sasis berbahan alumunium alias deltabox layaknya pabrikan motor lain di MotoGP.
Sebenarnya, tidak hanya di kelas MotoGP saja, tapi KTM mengaplikasi sasis baja tubular juga untuk motor di kelas Moto2 dan Moto3.
Menjadi menarik, dengan kemenangan dua pembalap mereka yaitu Brad Binder di MotoGP Ceko 2020 dan Miguel Oliveira di MotoGP Stiria 2020 seolah menjawab bahwa sasis baja tubular juga bisa juara melawan sasis deltabox.
Baca Juga: Sempat Disebut Gila, Kini Johann Zarco Puji Valentino Rossi. Ada Apa?
"Sasis baja adalah agama bagi kami," ungkap Stefan Pierer selaku Bos KTM dilansir OtoRace.id dari Speedweek.com.
Memang, sejak debutnya di MotoGP 2017 KTM baru merasakan kemenangan pertamanya di musim MotoGP 2020.
"Kami adalah pemimpin pasar dunia dalam bidang ini. Kami memiliki lebih banyak pengetahuan teknologi dalam sasis baja daripada pabrikan lain," tambahnya.
"Dan, kami telah menunjukkannya di Moto3 dan Moto2 bahwa konsep ini bisa sukses. Kami juga akan membuktikannya di MotoGP," lanjut Pierer.
Baca Juga: Kompetitif di Beberapa Seri Terakhir, Marc Marquez Tahu Datanya Dipakai Takaaki Nakagami
Memang, menjadi menarik ketika melihat fakta tentang Ducati di bawah tahun 2012.
Ketika itu, Ducati yang menggunakan sasis baja teralis mampu keluar sebagai juara dunia dengan Casey Stoner di tahun 2007.
Namun setelah Ducati mengubah motor Ducati Desmosedici mereka dengan sasis alumunium, pabrikan Borgo Panigale ini belum lagi merasakan juara dunia.
Tetapi tentunya, hal ini terlepas dari beragam faktor seperti halnya pembalap dan juga faktor lawan Ducati itu sendiri.
Baca Juga: Heboh! Pemenang MotoGP Stiria 2020 Miguel Oliveira Akan Nikahi Adik Perempuannya
Kembali lagi ke KTM, pabrikan motor Austria ini memang cukup berpengalaman dengan sasis baja.
Menjadi menarik, evolusi juga dilakukan KTM dengan tidak terlalu berpaku dengan bentuk sasis besi bulat, tetapi mengubahnya menambah sedikit kotak untuk di RC16 2020.
"Tapi kami juga memiliki rangka baja dengan profil empat tak di motorcross. Ini bukan hal baru dan bukan penyimpangan dari konsep baja kami," timpal Pit Beirer selaku Direktur Motorsport KTM.
Menariknya lagi, faktor suhu udara yang panas juga seolah bukan hambatan bagi KTM.
"Saat ini kami memiliki paduan baja yang sangat keras dan tangguh, yang tampaknya lebih tahan torsi daripada aluminium dalam panas yang ekstrem,” ungkap Beirer.
Komentar senada tentang sasis baja yang diaplikasi KTM, Direktur Pelaksana Kalex juga mengomentari tentang kelebihan sasis dengan bahan tersebut.
"Menurut saya baja sangat sensitif. Terutama ketika Anda bekerja pada kelenturan, toleransi tentu saja lebih sensitif, hanya karena modulus elastisitas atau elongasi hampir dua setengah kali lebih tinggi," jelas Alex Baumgartel.
"Ini juga membuat kepekaan Anda terhadap geometri lebih besar dan lebih sensitif," tambah pria yang bekerja pada perusahaan pembuat sasis motor, terutama di Moto2 itu.
Jadi, sedikit bisa diambil kesimpulan kalau rangka baja lebih sensitif ketimbang rangka alumunium alias deltabox.
Baca Juga: Suzuki Sudah Siap Punya Tim Satelit MotoGP, Tim Valentino Rossi Siap Jadi Pilihan?
"Satu keuntungan dari rangka baja, dengan mesin balap baru dalam kategori baru, rangka baja dapat diatur jauh lebih mudah jika kelenturan atau kekakuan harus diubah," jelasnya.
Selain itu, rangka baja juga memudahkan untuk dibuat variasi melalui ketebalan dinding atau diameter pipa yang berbeda.
"Kemudian Anda akan berada di sana lebih cepat saat penyesuaian perlu dilakukan. Ini tentu saja merupakan keunggulan dari konstruksi rangka jenis ini," tambahnya lagi.
Selain itu, menurut Alex Baumgartel, kalau untuk motor massal, kelebihan tentang rangka baja dan rangka alumunium juga tentang biaya produksi.
Rangka baja lebih murah ketimbang sasis alumunium.
Baca Juga: Mantan Crew Chief MotoGP Ini Bilang Ada Kekacauan di Yamaha MotoGP
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR