OtoRace.id - Anggapan motor listrik hanya bisa dipakai ke mini market atau ke pasar saja, ditepis beberapa komunitas yang tergabung dalam Kosmik Indonesia.
Yap! Kosmik (Komunitas Sepeda dan Motor Listrik) Indonesia menjadi kelompok pertama yang mengikutsertakan motor listrik konversi pada kegiatan balap resmi di Indonesia!
Setidaknya, ada tim Dhapur Racing (Riset dan Pengembangan Parts EV) yang dimotori Edwin Jidat dan Erwin, Petrikbike Racing (Modifikasi, Konversi, Service dan Spareparts EV) diisi Adi Siswanto dan krunya, Minikopi Racing-Setrum.com (Cafe dan Media Online) diisi Fab, Dario dan Aristo, serta Waay-e Custom yang digawangi Wahyu Ardianto.
Mereka, bertarung dengan menggunakan motor listrik konversi di event Bodisa Dragbike, Lanud Cicangkal, Tangerang, Banten (6-7/3).
Baca Juga: Ketua IMI Pusat Bambang Soesatyo Ingin Indonesia Jadi Kiblat Kendaraan Listrik Dunia
Asyiknya, H Bahrudin alias H Pesek dari Bodisa memberi beberapa kemudahan agar bisa ikut berlaga, termasuk pengisian data kendaraan.
Maklum, sejauh ini belum ada kelas khusus kendaraan listrik, apalagi untuk motor listrik yang saat ini tengah gencar mengisi pasar roda dua Tanah Air.
Maka itu, semua motor listrik diikutkan kelas FFA campuran, yang digelar di penghujung event.
Bahkan, rencananya Bodisa akan membuka kelas khusus motor listrik pada gelaran drag bike selanjutnya.
Baca Juga: Waspada! Aprilia Akan Jadi Tim 'Kuda Hitam' di MotoGP 2021
Baca Juga: Melihat Langsung Cara Kerja Hidrolik di Motor Ducati Demosedici GP21
Dalam event kali ini, setidaknya ada empat motor listrik yang ikut serta, yaitu; KTM E-Duke (Minikopi Racing), Satria Jadi-jadian (Dhapur Racing), Grandong (Petrikbike), dan Vespa PX (Waay-e Custom).
Keempat motor ini, jelas tampil dalam spesifikasi berbeda.
“Seharusnya ada delapan motor yang ikut, tetapi karena persiapan mepet, akhirnya hanya empat motor,” ujar Dharmawan Somaatmadja dari Kosmik Indonesia yang hadir ditemani Hendro Sutono dan Enrico.
Untuk race kali ini, Dharmawan dan Hendro membawa genset 3.000 watt yang sangat menolong.
Yap! Soale, motor listrik kencang haus setrum, kondisi baterai harus dipastikan penuh sebelum start.
Baca Juga: Waduh, Jorge Lorenzo Tuai Hujatan Karena Sindir Cal Crutchlow Crash
Dengan ikut event, mereka jadi tahu kemampuan motor listriknya, dan belajar meningkatkan performa sesuai kebutuhan.
“Menang syukur, enggak juga gak apa-apa, yang penting kita udah memberi tahu ke khalayak kalau motor listrik bisa ikut balapan drag juga,” jelas Wawan, sapaan mesra Dharmawan yang juga pemilik E-Mostra.
“Iya ini kan untuk ngukur spek aja, kurangnya di mana nanti kita maksimalkan lagi. Dan semoga bisa ikut balapan lain seperti road race,” timpal Hendro Sutono.
Menariknya, best time 8,4 detik berhasil digapai motor listrik untuk adu kebut lurus 201 meter kali ini.
Bulan depan lebih cepat lagi nih?
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR