OtoRace.id - Berkaca dari kecelakaan fatal yang menimpa Dean Berta Vinales, Dorna Sports dan FIM berupaya untuk membuat beberapa gagasan demi menghindari hal serupa.
Insiden kecelakaan yang menewaskan pebalap motor kembali terjadi pada akhir pekan lalu.
Kali ini dari Kejuaraan Dunia Superbike (WorldSBK) yang digelar di Sirkuit Jerez.
Dean Berta Vinales, pembalap berusia 15 tahun, yang turun di kategori World Supersport 300 (WorldSSP300), meregang nyawa setelah mengalami kecelakaan, Sabtu (25/9).
Baca Juga: Lupakan Sejenak Soal Juara Dunia, Fabio Quartararo Ingin Fokus Menangi MotoGP Amerika 2021
Sebelum Dean Berta Vinales, terdapat dua orang pebalap ajang lain yang juga meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan saat balapan.
Hugo Millan, pembalap berusia 14 tahun, tewas di Sirkuit Aragon pada ajang European Talent Cup, akhir bulan Juli lalu.
Sebelumnya, akhir Mei lalu, Jason Dupasquier yang baru menginjak usia 19 tahun, juga meninggal dunia saat turun di ajang Moto3 yang digelar di Sirkuit Mugello.
Baik Dorna Sports selaku promotor maupun Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) selaku regulator, selama ini telah berupaya keras meningkatkan faktor keselamatan balap.
Baca Juga: Berbekal Hal Ini, Franco Morbidelli Optimistis Raih Hasil Posiitif di MotoGP Amerika 2021
Beberapa upaya tersebut yakni memperbaiki sirkuit serta menambah peranti keselamatan pada para pebalap.
Namun, kecelakaan yang terus terjadi menimbulkan perdebatan dan tanda tanya terkait keefektifan perbaikan yang dilakukan oleh Dorna dan FIM.
Dikutip OtoRace.id dari Motosan.es, Dorna dan FIM kini tengah menggodok tiga gagasan untuk mengurangi risiko kecelakaan balap.
Pertama, meningkatkan batas usia minimal untuk turun di ajang balap motor, dari 15 tahu menjadi 16 tahun, yang sejak 2014 menjadi batas usia termuda untuk tampil di kelas terendah, Moto3.
Baca Juga: Maverick Vinales Resmi Tidak Balap di MotoGP Amerika 2021 Bersama Aprilia Racing
Namun, aturan tersebut tidak berlaku bagi juara dunia junior (kini FIM CEV Repsol Moto3).
Sang juara juga berhak langsung turun di kejuaraan dunia pada musim berikutnya meskipun saat itu belum menginjak usia 16 tahun.
Setelah rangkaian kecelakaan fatal yang menimpa para pembalap, kabarnya Dorna dan FIM berniat untuk menaikkan usia minimal pebalap menjadi 17 tahun.
Rencananya, aturan tersebut bakal disiapkan untuk musim depan.
Baca Juga: Beban Berat Melanda Adik Valentino Rossi Jelang MotoGP Amerika 2021
Ide kedua yang tengah digodok oleh mereka yakni jumlah pebalap per grid.
Untuk masalah yang satu ini, Dorna Sports dan FIM juga akan mengajak otoritas balap dari sejumlah negara yang utamanya memiliki trek dalam kalender balap dunia.
Kendati begitu, hal ini tersebut bakal sulit diterapkan pada musim depan karena kontrak yang ada saat ini. Kini MotoGP punya 22 pebalap di grid dan akan menjadi 24 pebalap pada tahun depan.
Sedangkan ajang Moto2 dan Moto3 masing-masing bakal menurunkan 30 pebalap setiap start.
Baca Juga: Sering Podium di Austin, Valentino Rossi Yakin Bagus di MotoGP Amerika 2021
Di WorldSSP300, ajang balap yang diikuti oleh Dean Vinales, bahkan diikuti hingga 42 pebalap.
Sedangkan usulan ketiga akan sangat melibatkan faktor teknologi.
Rencananya, dashboard motor para rider akan ditambahkan semacam lampu sinyal yang otomatis bakal menyala ketika ada kecelakaan sehingga mereka bisa langsung mematikan motor.
Inovasi seperti itu nampaknya tidak akan bisa diterapkan dalam waktu dekat karena harus dilakukan beberapa pengujian terlebih dahulu.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR