OtoRace.id - Kejurnas Sprint Reli memasuki seri ketiga yang digelar di Stage Park Sentul, Jabar (14/11).
Dengan karakter daerah perbukitan, jalur yang dilalui berakrakter tikungan tajam, serta jalan menanjak serta menurun.
Terlebih jalur yang dilalui pada hari Sabtu dan Minggu berbeda karena di hari Minggu jalurnya dibalik menjadi anti-clockwise.
Dalam dua arah yang berbeda tersebut, sebagian peserta justru lebih menyenangi anti-clockwise.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Jadi Zona Tempur Perebutan Gelar Juara Dunia WSBK 2021, Ini Faktanya
Glenn Nirwan dari BRM Motorsport yang pakai Subaru beralasan karena ketika anti-clockwise, mobil menuju tikungan u-turn dengan kecepatan yang cukup tinggi.
“Jadi saat di tikungan bisa cepat. Pas nanjak, tenaga mobil juga bisa keluar sempurna,” tutur Glenn Nirwan dilansir dari otomotifnet.
“Beda saat clockwise, karena mobil datangnya ke u-turn speed pelan, keluar tikungan juga jadi pelan,” lanjut pereli asal Balikpapan, Kaltim itu.
Alasan berbeda dikemukakan oleh Variando Audion dari Beagle Jogja Rally Team.
Baca Juga: Bamsoet - IMI Akan Siapkan Kebutuhan Marshal di Pertamina Mandalika International Street Circuit
Baca Juga: Fabio Quartararo Ketakutan Lihat Ducati Sapu Bersih Podium di MotoGP Valencia 2021
Menurutnya, trek yang berlokasi di perbukitan tersebut menyenangkan, setelah saat putaran awal di Tanjung Lesung, treknya seperti lumpur.
Selain itu, pengguna Toyota Starlet ‘kotak’ bermesin 4E-FTE ini juga lebih mengasah skill
"Dengan anti-clockwise ini jadi lebih banyak blind corner. Jadi saya harus benar-benar mendengarkan navigator,” ujar Varianto Audion.
“Trek ini juga tidak bisa dihafal. Komunikasi di dalam mobil harus benar-benar bagus,” ungkap Ando, panggilannya.
Baca Juga: Francesco Bagnaia dan Jack Miller Podium, Ducati Lenovo Raih Gelar Tim Terbaik di MotoGP 2021
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR