Kerja pegas menjadi minimal sehingga bisa dikatakan ban akan bekerja sebagai suspensi itu sendiri.
Hal itu akan membuat pemakaian ban menjadi terlalu berlebihan.
Jika per atau pegas dibuat lunak atau empuk, dampaknya motor menjadi lebih mudah memantul dan tidak seimbang, terutama saat menikung.
Akhirnya sama saja, beban kembali tertumpu di ban dan membuat pemakaian ban belakang berlebihan.
Baca Juga: Update Jadwal WSBK 2022 - Sirkuit Mandalika Kembali Masuk Dalam Kalender, Tapi Kok di Bulan Ini
Sedangkan hidrolik berfungsi untuk memengaruhi kecepatan kerja dari per.
Jika hidrolik diseting lunak/empuk, maka oli dapat mengalir dengan mudah.
Tapi jangan terlalu lunak, karena suspensi tidak menyerap pergerakan motor, jadinya penggunaan ban belakang menjadi tidak merata.
Kebalikannya, jika hidrolik diseting keras maka aliran oli akan terbatas.
Baca Juga: Tak Hanya di Mandalika, Copet dan Maling Juga Kerap Terjadi di Balap Nasional Serta Asia
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR