OtoRace.id - Joan Mir akan mendapati kontraknya dengan Suzuki Ecstar habis seperti pembalap MotoGP lainnya pada akhir 2022.
Pada awal tahun depan, silly season pun akan mulai bergulir, namun Joan Mir belum membulatkan tekad untuk bertahan.
Hal ini ia sampaikan Joan Mir seperti yang dikutip MotoGP.com, Selasa (30/11/2021).
Tahun lalu, Mir menjadi pembalap paling konsisten, meraih tujuh podium, termasuk satu kemenangan, hingga merebut gelar dunia MotoGP.
Baca Juga: Jelang MotoGP 2022, Ducati Terang-terangan Siap Bajak Fabio Quartararo dari Yamaha
Tahun ini, Mir duduk di peringkat ketiga, meraih enam podium, namun puasa kemenangan.
Salah satu kendala yang paling mengganjal adalah fakta bahwa Suzuki lemah pada lap tunggal, hingga performa Mir dan Alex Rins loyo di kualifikasi.
Start dari belakang jelas tak menguntungkan mereka saat balapan.
Hal ini pun kembali dikeluhkan Mir pada akhir musim, dan ia tak segan menyatakan keraguannya bertahan pada 2023.
Baca Juga: Didukung Federal Oil, Pembalap Gresini Racing Optimis Debut Dengan Ducati di MotoGP 2022
Mir bahkan mengaku bahwa kini dirinya mulai mengamati pergerakan grid MotoGP demi melihat proyek mana yang paling menjanjikan untuknya.
"Penting untuk sedikit memperhatikan situasi 'pasar', melihat-lihat apa yang bisa kami lakukan meski saya sangat percaya pada Suzuki," kata Mir dikutip OtoRace.id dari MotoGP.
"Saya tahu saya belum menunjukkan semua potensi, meski pada 2020 kami bisa juara dan pada 2021 bisa memperebutkan posisi-posisi top," jelasnya.
"Entah apa yang akan saya lakukan nanti. Namun, jika saya lihat Suzuki ingin melakukan hal yang sama dengan saya, jelas saya akan bertahan," lanjut Mir.
Baca Juga: Federal Oil Mau 'Bikin Bangga Indonesia' di Musim MotoGP 2022
Juara dunia Moto3 2017 ini tak memungkiri, proyek terbaik ada di tangan Yamaha dan Ducati yang sengit berebut gelar lewat Fabio Quartararo dan Francesco Bagnaia.
Mir tak tahu detail seluk-beluk kedua motor itu, namun mengamati mereka, ia tahu Suzuki tertinggal.
"Saya hanya tahu apa kekurangan motor saya dibanding apa yang mungkin mereka punya," sambung Mir.
"Anda bisa lihat dengan jelas Ducati merupakan motor yang sangat bertenaga di trek lurus. Sebelumnya, sangat sulit bagi mereka masuk tikungan, namun kini tak lagi," kisah Mir.
Baca Juga: Valentino Rossi Kritisi Pola Pikir Sekolah Balap yang Berbahaya
"Yamaha juga merupakan motor yang tampaknya sangat mirip dengan Suzuki, dengan mesin yang sangat mirip pula (inline 4)," terangnya.
"Namun Yamaha bekerja sangat baik, terutama di kualifikasi, sementara kami kebalikannya, walau kami sudah mulai mengalami kemajuan di area itu," lanjut rider berusia 24 tahun ini.
Mir kini hanya berharap Suzuki bisa menyediakan perangkat baru yang cocok untuknya, dimulai dari sasis.
"Saya suka ngotot dengan ban depan, dan tampaknya itulah arah yang kami tuju saat ini, mencoba menemukan dukungan lebih baik pada area depan motor. Sasis baru tampaknya membantu saya dalam fase ini," pungkasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR