OtoRace.id - Balapan F1 direncanakan digelar di Sirkuit Mandalika, biayanya bisa bikin geleng-geleng kepala.
Biaya yang harus disiapkan ternyata tidak sedikit jika balap mobil F1 berlangsung di Sirkuit Mandalika.
Peluang Mandalika menggelar F1 muncul ke permukaan setelah perwakilan F1 datang ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan bertemu Gubernur Zulkieflimansyah.
Perwakilan F1 menjajaki kemungkinan Sirkuit Mandalika bisa menjadi tuan rumah F1.
Perwakilan F1 pun memberikan sejumlah masukan kepada Pemprov NTB.
Salah satu di antaranya, menambah jumlah hotel berbintang di NTB.
"Komunikasi bagus. Mereka senang dengan Sirkuit Mandalika dan cocok untuk F1," kata Gubernur Zul dikutip OtoRace.id dari TribunLombok.
Wacana membawa ajang balap mobil F1 ke Sirkuit Mandalika sebenarnya tidak masuk dalam rencana awal.
Hal ini disampaikan Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer pada awal 2019.
Baca Juga: Dilema, Negaranya Penyebab Perang, Pembalap Rusia Nikita Mazepin Kini Terancam Didepak dari F1
"Jadi, F1 itu standar FIA. Kalau di kita dari awal pembangunan Sirkuit Mandalika arahnya ke motor," jelas Abdulbar M Mansoer
"Karena, fakta bahwa Indonesia adalah negara dengan pemotor yang banyak sekali jumlahnya," ucap Abdulbar M Mansoer.
Berbeda dengan MotoGP, Indonesia belum pernah menghelat F1.
Ajang balap jet darat itu bahkan bisa dibilang kurang populer bagi sebagian besar masyarakat yang lebih akrab dengan balap motor ketimbang balap mobil.
"Jadi kita memang melihat MotoGP lebih cocok dengan masyarakat Indonesia dan juga terbukti fanbase-nya lebih banyak MotoGP ketimbang F1," terang Abdulbar M Mansoer.
F1 merupakan ajang balap mobil single seater paling bergengsi di dunia.
Gengsi kejuaraan juga berbanding lurus dengan besarnya biaya penyelenggaraan dan nilai kontrak alias commitment fee F1 bersifat rahasia.
Namun, angkanya disebut-sebut mencapai 30,6 juta dolar AS (Rp 430 miliar) untuk di Eropa.
Sementara, 40 juta dolar AS atau kira-kira Rp 574 miliar untuk luar Eropa.
Baca Juga: Hasil Tes F1 Bercelona Hari ke-2 - Charles Leclerc Berkuasa, Lewis Hamilton Tercecer di Belakang
Ada beberapa kota di luar Eropa yang membayar lebih mahal, misalnya Baku di Azerbaijan yang harus mengeluarkan commitment fee hingga 60 juta dolar AS (Rp 861 miliar).
Commitment fee belum termasuk biaya untuk penyelenggaraan.
Bila ditambah dengan biaya penyelengaraan, tentunya akan berbeda-beda di tiap negara.
Sebagai negara yang bertetangga dan masih satu kawasan dengan Singapura, mungkin tak ada salahnya kita mengintip banyaknya uang yang digelontorkan Negeri Singa itu setiap pementasan F1 di sana.
Singapura mulai menghelat F1 sejak 2008 dan balapan rutin digelar setiap tahun hingga 2019, sebelum datangnya pandemi.
Biaya penyelenggaraan F1 di Singapura setiap tahunnya mencapai 135 juta dolar AS atau Rp 1,9 triliun.
Angka tersebut hampir mencapai setengah dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi NTB.
APBD NTB 2022 yang disahkan pada Desember 2021 mencapai Rp 5,39 triliun.
Pada pelaksanaan F1 di Singapura, pemerintah setempat dan promotor lokal saling urunan untuk menanggung biaya penyelenggaraan.
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, Sebastian Vettel Bakal Boikot Balapan F1 Rusia 2022
Pemerintah Singapura diketahui menanggung 60 persennya.
Dari perhelatan tahunan F1, Singapura meraup pendapatan 130 juta dolar AS (Rp 1,8 triliun) yang dijadikan penerimaan di sektor pariwisata.
Jika dikalkulasi sejak 2008, total penerimaan Singapura dari perhelatan F1 sudah mencapai Rp 1,5 miliar dolar AS (Rp 21,5 triliun).
Singapura adalah negara Asia Tenggara yang bisa menjadi contoh keberhasilan mendongrak pariwisata lewat F1.
Sirkuit Mandalika sendiri diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada awal November 2021.
Sampai sejauh ini, Mandalika baru pernah mengggelar satu balapan resmi skala internasional, WSBK pada 19-21 November silam.
Pada 11-13 Februari lalu, para pembalap MotoGP sudah menjajal trek Sirkuit Mandalika pada sesi tes pramusim.
Jika tidak ada perubahan jadwal, balapan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika akan berlangsung pada 18-20 Maret 2022.
Dibanding balap mobil, commitment fee ajang balap motor seperti MotoGP dan WSBK, jauh lebih murah.
Baca Juga: Jajal Mobil Baru Tim Red Bull, Max Verstappen Nilai RB18 Bakal Kompetitif di F1 2022
Untuk MotoGP Indonesia 2022, uang yang dibayarkan ke Dorna berjumlah 9 juta Euro (Rp 146 miliar), sementara WSBK bahkan hanya sekitar Rp 49 miliar.
Kalaupun ditambah biaya penyelenggaraan, jumlahnya tentu tak akan sebesar F1.
Terlepas dari mahalnya biaya perhelatan F1, Gubernur NTB Zulkieflimansyah yakin, manfaat yang didapat jauh lebih besar.
Apalagi, menyangkut branding bagi pariwisata Lombok.
Kata dia, biaya penyelengaraan balapan tentunya tak akan ditanggung Pemprov NTB, melainkan pemerintah pusat.
Menurut Zul, event-event balap yang akan dihelat di NTB bisa berdampak terhadap tumbuhnya perekonomian masyarakat.
"Mudah-mudahan pertengahan tahun 2024 Mandalika sudah bisa menjadi host dari Formula 1 untuk pertama kalinya," tutur Gubernur Zul.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | TribunLombok.com |
KOMENTAR