OtoRace.id - Pembalap Kawasaki Racing Team, Jonathan Rea mengutarakan perbedaan besar di antara MotoGP dan WSBK.
Jonathan Rea sebagai salah satu pembalap sempat rasakan ajang MotoGP dan WSBK.
Merasakan dua ajang balap motor paling berkelas, Jonathan Rea bisa mengutarakan perbedaan besar motor WSBK dengan MotoGP.
Meski tidak turun semusim penuh, Jonathan Rea pernah menggantikan Casey Stoner di Repsol Honda mengendarai RC231V.
Berbekal pengalamannya di MotoGP memungkinkan Jonathan Rea untuk melihat perbedaan besar dengan motor WSBK, khususnya ban.
"Saya pikir ada banyak faktor penentu. Ban juga memainkan peran besar," kata Rea dikutip OtoRace.id dari Motosan.es.
"Terlepas dari Yamaha, pabrikan lain di MotoGP memiliki performa mesin yang cukup mirip dan berada di level yang sama," sambungnya.
"Keseimbangan di bidang aerodinamika dan alat bantu elektronik diperlakukan dengan baik oleh semua pabrikan," ungkapnya.
Di WSBK, aksi saling menyalip lebih banyak terjadi karena ada beberapa hal pada motor yang tak boleh diubah oleh tim.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Jonathan Rea Perpanjang Kontrak, Tetap Setia Bersama Kawasaki Hingga WSBK 2024
Jonathan Rea mengatakan ban yang digunakan di WSBK juga memengaruhi hal tersebut dan menuntut pembalap memiliki manajemen ban yang sangat baik.
Selain itu, peran pembalap untuk menjadikan motor melaju cepat sangat besar, berbeda dengan MotoGP di mana saat ini sebagian besar dikendalikan oleh sistem elektronik.
"Di WSBK ada lebih banyak aksi menyalip karena konstruksi ban. Motor yang berbeda menggunakan ban yang berbeda," ujarnya.
"Selain itu, degradasi ban berbeda berdasarkan suhu, balapan, motor, dan gaya berkendara. Ada lebih sedikit spesifikasi tentang bagaimana motor harus dikendarai," terangnya
"Di MotoGP, ban dan motor menentukan bagaimana Anda harus berkendara. Di WSBK, pembalap memiliki pengaruh yang sangat besar pada motor karena konstruksi ban lebih lembut," kisahnya.
Sasis menjadi salah satu hal yang tak boleh diganti oleh tim di Superbike, yang membuat para pembalap harus menyesuaikan gaya berkendaranya.
"Sasisnya juga lebih lembut, dan paketnya lebih banyak berubah selama balapan. Ini kurang dapat diprediksi," ucapnya.
"Ini berarti ada lebih banyak aksi menyalip, lebih banyak peluang, dan lebih banyak kesalahan. Ada lebih banyak aksi dan motor lebih sulit dikendalikan," tambah Rea.
"Jika seorang pembalap di MotoGP melakukan kesalahan, maka itu adalah kesempatan yang sangat bagus bagi lawan untuk menyalipnya," pungkasnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR