OtoRace.id - Wacana mengenai MotoGP agar semakin ramah lingkungan pun berlanjut dengan berbagai sudut pandang.
Mulai dari menggunakan bahan bakar ramah lingkungan atau bio fuel, juga menggunakan mesin hybrid dengan emisi gas buang yang sangat rendah.
Namun tak semua setuju agar MotoGP menggunakan mesin hybrid karena akan berpengaruh banyak dari segi kecepatan dan riset.
Hal ini dikemukakan oleh Massimo Rivola, selaku CEO Aprilia Racing Team yang memiliki pengalaman sebagai teknisi di Scuderia Ferrari F1 Team.
"Sudah lupakan saja mengenai mesin hybrid itu, saya berpengalaman di F1 dan itu akan menyulitkan riset juga kompetisi," tutur Massimo Rivola dikutip dari Speedweek.
Ducati menjadi salah satu pabrikan yang menyetujui penggunaan mesin hybrid, juga menyarankan kubikasi mesin tak lagi 1000 cc, tetapi jadi 750 cc.
Agar penggunaan bahan bakar pun bisa jauh lebih berkurang, emisi jauh lebih rendah, serta berbagai pabrikan baru bisa masuk ke MotoGP.
"Mesin konvensional juga masih harus diperlombakan dan digunakan, di MotoGP sudah ada MotoE yang benar-benar ramah lingkungan dan tidak punya emisi," ujar Massimo Rivola.
"F1 semakin melambat karena mesin hybrid, bahkan sempat ditinggalkan para penggemarnya sampai saat ini," tegasnya.
Baca Juga: Bos Honda Makin Pasrah Tak Bisa Benahi Masalah Sampai Akhir MotoGP
"Kami masih tidak ingin MotoGP kehilangan banyak penggemar hanya karena terburu-buru dalam visi ramah lingkungan," Rivola menambahkan.
Rivola menambahkan pendapatnya kalau baterai dan perangkat elektronik bisa digunakan dalam pengembangan teknologi terbaru.
Seperti penggunaan baterai dalam mengaktifkan perangkat elektronik yang mendongkrak performa, seperti booster di Formula E.
Baca Juga: Masih Jalani Hukuman, Andrea Iannone Optimis Bisa Ikut Kompetisi Superbike
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR