“Jadi kami meminta mereka, juga di Komisi Keselamatan, untuk memiliki tombol seperti untuk menekan dan mungkin jika 80% dari grid menekan tombol ini, juga dalam perlombaan misalnya, mereka dapat memiliki bendera merah," bilang Luca Marini.
Tombol ini, tentunya untuk mengirim informasi ke race direction untuk melihat seberapa banyak dan penting untuk mengeluarkan bendera merah ketika kondisi di lintasan berbahaya.
"Karena jika Anda melihat balapan dari TV, Anda tidak melihat apa-apa,” sebut adik Valentino Rossi ini.
Memang, sejauh ini ketika pembalap melihat ada potensi bahaya red flag atau meminta berhenti balap, ketika kondisi hujan.
Seperti yang terjadi ketika di seri Moto2 Thailand 2022, dimana hujan bertambah deras dan membahayakan pembalap.
Maka pembalap terdepan dan kedua saat itu mengangkat tangan untuk memberikan isyarat lomba dihentikan.
Setelah itu, barulah Race Direction memberikan perintah kepada marshal di sirkuit untuk mengibarkan bendera merah.
Namun dengan adanya tombol red flag di motor MotoGP, Luca Marini yakin kalau solusi itu adalah yang terbaik.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR