Apalagi, teknologi di motor MotoGP sudah semakin berkembang pesat.
Baca Juga: Marc Marquez Jujur Contek Gaya Balap Casey Stoner di MotoGP Australia 2022
View this post on Instagram
“Saya pikir sekarang teknologinya jauh lebih baik, dan ketika Anda mengangkat tangan, Anda hanya melihat tiga atau empat orang di depan," jelasnya.
"Mereka dapat memiliki sesuatu dalam pikiran mereka untuk memiliki keuntungan untuk mengangkat tangan mereka pada saat itu, ” tambahnya.
Tentunya hal ini bebeda jika adanya tombol di setang yang bisa ditekan ketika memang ada hal yang bersifat darurat.
“Ketika 80% pebalap (menekan tombol; red), bahkan yang terakhir, bahkan peringkat ke-16 menekan tombol, dan mengirimkan sinyal bahwa itu adalah situasi berbahaya, tidak apa-apa, ini seperti pemungutan suara, ini seperti situasi politik," aku Marini.
"Saya pikir akan lebih mudah bagi mereka jika kita dapat mengirimkan informasi kepada mereka. Seperti di F1, tapi mereka bisa berbicara," jelasnya lagi.
Namun menurut Marini, agak sulit di MotoGP untuk berbicara.
"Tetapi menekan sebuah tombol, kami dapat melakukannya dengan mudah. Jadi satu lagi tidak masalah. Kami juga terbuka untuk hal-hal lain, tapi ini yang paling mudah,” pungkas Luca Marini.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR