Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Untuk MotoGP 2023, Luca Marini Bertekad Lakukkan Hal Ini Demi Raihan yang Lebih Baik

Nur Pramudito - Senin, 5 Desember 2022 | 18:15 WIB
Jadi salah satu faktor yang cukup krusial untuk performa kompetitif, Luca Marini bertekad untuk menurunkan berat badannya pada MotoGP 2023
MotoGP
Jadi salah satu faktor yang cukup krusial untuk performa kompetitif, Luca Marini bertekad untuk menurunkan berat badannya pada MotoGP 2023

OtoRace.id - Pembalap Mooney VR46 Racing tersebut bertekad untuk mengurangi berat badannya di MotoGP 2023.

Menurut Luca Marini, berat badan yang berlebih memengaruhi kinerja motornya di atas lintasan di MotoGP 2023 mendatang.

Menatap MotoGP 2023, Luca Marini mengaku sudah diet selama bertahun-tahun namun masih kesulitan untuk bisa seringan pembalap lainnya.

Berat minimum telah menjadi masalah sensitif selama bertahun-tahun dan hampir tidak ada yang senang.

Di kategori yang lebih rendah gabungan berat pengendara dan motor menjadi perhitungan, tapi di MotoGP tidak demikian.

Saran tersebut pernah dilayangkan namun tak kunjung diterima.

Salah satu alasan utamanya karena bobot dipercayai tidak akan mempengaruhi performa sepeda motor secara signifikan

Seiring berjalannya waktu, terlihat bahwa berat badan memengaruhi beberapa aspek dalam balapan seperti penggunaan ban, mesin dan lainnya.

Oleh karena itu, semakin ringan bobot pembalap, akan semakin menguntungkan untuk bisa memaksimalkan kinerja motor.

Baca Juga: Tim Valentino Rossi Sudah Solid, Luca Marini Berani Pasang Target Tinggi di MotoGP 2023

"Saya mencoba untuk lebih ketat dalam latihan dan diet saya, karena tidak ada berat gabungan minimum," kata Marini dikutip Otorace.id dari Motosan.

"Jadi ada juga perbedaan sekitar 10 kg antara saya dan pembalap Ducati lainnya," jelas Marini.

"Alhasil meskipun kami memakai banyak tenaga (pada motor), (tapi) ini banyak mengubah pelakuan pada motor dan juga tekanan ban," tambahnya.

Pembalap asal Italia itu adalah salah satu pembalap tertinggi dan terberat di grid.

Dia meyakini posisinya itu kurang menguntungkan dibandingkan dengan pembalap lain yang lebih pendek dan lebih ringan.

"Kami merasakan dan menganalisis bahwa saya memberi tekanan lebih pada ban karena dengan bobot lebih berat," tegasnya.

"Anda perlu memasukkan lebih banyak energi ke dalam ban untuk berakselerasi dengan cara yang sama," jelas Marini.

"Pada awal musim saya ingat bahwa banyak balapan saya berakhir dengan ban belakang hancur," ungkapnya.

"Masalah itu yang fokus kami kerjakan dan sekarang kami benar-benar kompetitif dan saya salah satu dari mereka yang paling sedikit menggunakan ban belakang", tambah Marini.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Otorace (@otorace.1d)

Editor : Eka Budhiansyah

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa