(Baca Juga: Mick Doohan Bilang Sirkuit MotoGP Mandalika Bukan Sirkuit 'Jalanan')
Sedangkan Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo, serta Cal Crutchlow di motor yang sama, kerap kesulitan mengimbangi atau bahkan mendekati torehan hasil Marquez.
Doohan menjawab bahwa situasinya sama seperti saat ia menjadi rekan setim Alex Criville di Repsol Honda tahun 1997, saat ia berhasil memenangkan 12 dari 15 balapan yang ada tahun itu.
Doohan mengatakan bahwa di balik catatan fenomenal tersebut, tidak ada sistem pembalap nomor 1 dan 2.
“Akan selalu ada satu orang yang lebih unggul, ada saat dimana Honda memiliki 7 atau 9 motor di lintasan, tapi hanya ada satu yang menang, motor punya saya,” jawabnya.
“Pada akhirnya, semua tergantung dari si pembalap, karena tidak ada yang beda dari motornya,” tutup Doohan.
(Baca Juga: Alex Marquez Menegaskan Tidak Akan Meniru Gaya Balap Marc Marquez Untuk Sukses di MotoGP)
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR