(Baca Juga: Disuruh Pilih Yamaha atau Ducati, Begini Kata Fabio Quartararo)
"Mungkin ide untuk mengurangi balapan di akhir pekan, saya pikir itu bisa menjadi satu cara. Secara pribadi saya akan mempertimbangkan dan mengevaluasinya," bilang Brivio.
"Saya tidak tahu apakah itu mungkin atau tidak, tetapi saya pikir itu adalah sesuatu yang dapat kita pikirkan," tambahnya.
"Mari kita melakukan 22 balapan tapi mungkin kita mengkompres jadwal menjadi Sabtu dan Minggu. Ini bisa menjadi salah satu cara. Kita harus menemukan solusi," aku Brivio.
Tidak hanya Brivio yang punya pendapat seperti itu, Massimo Rivola selaku CEO baru Aprlia Racing juga berpendapat sama.
Dirinya pindah dari ajang F1 ke MotoGP juga karena ingin melakukan jumlah race yang sedikit.
(Baca Juga: Deretan Ayah dan Anak yang Sukses di Ajang Balap Grand Prix dan MotoGP)
"Gagasan balapan dua hari akhir pekan tidak terlalu buruk sama sekali. Bahkan saya mengusulkan itu sepuluh tahun lalu di F1, tetapi jelas itu ditolak. Sejujurnya saya pikir kita harus memikirkannya," katanya.
Tetapi untuk mengubah tiga hari menjadi dua hari, tentu ada kendala yang harus dihadapi.
"Saya hanya khawatir tentang fakta bahwa terutama untuk pembalap muda, mereka perlu sedikit waktu luang, jadi mungkin dengan format yang berbeda kita bisa memikirkannya," tutup Rivola.
(Baca Juga: Kalah Bersinar dari Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia Akui Debutnya di MotoGP Berjalan Buruk)
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR