Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP

Seri Makin Banyak, Tim MotoGP Pertimbangkan Dua Hari Untuk Satu Seri

Eka Budhiansyah - Selasa, 31 Desember 2019 | 15:00 WIB
Start MotoGP Belanda 2019
MotoGP
Start MotoGP Belanda 2019

OtoRace.id - Tahun depan, MotoGP akan memiliki 20 seri dengan masuknya sirkuit KymiRing di dalam kalender balap MotoGP 2020.

Malah tahun berikutnya alias 2021, akan menjadi 22 seri dengan masuknya MotoGP Indonesia dan MotoGP Brasil.

Hal ini, menjadi pertimbangan para tim MotoGP untuk mensiasati waktu agar tidak terlalu lelah dalam menghadapi banyaknya seri.

Dorna selaku promotor MotoGP sudah memangkas jadwal sesi tes resmi, dengan menjadi dua sesi saja yaitu di tes Jerez dan tes Sepang.

(Baca Juga: Jadi Rival di MotoGP, Andrea Dovizioso Tetap Anggap Valentino Rossi Sebagai Panutan)

Namun, rasanya itu belum cukup untuk membayar tambahan 3 seri dari yang hanya 19 seri di 2019.

Davide Brivio selaku tim manajer Suzuki Ecstar pun punya pendapat kalau MotoGP mungkin bisa diberlakukan dengan 2 hari dalam satu pekan balap.

Jika selama ini MotoGP memiliki 3 hari dalam satu pekan balap (Jumat latihan bebas, Sabtu Latihan Bebas dan Kualifikasi, Minggu Warm Up dan Race), maka untuk di 2021 hanya dipentas Sabtu-Minggu saja.

"Menurut saya, 22 seri akan sangat menantang bagi semua orang. Anda bisa bayangkan. Tapi itulah yang akan kita lakukan, Formula 1 baru mencapai 22 seri (di 2020) dan sudah berbicara tentang 25 seri," ungkap Brivio dilansir OtoRace.id dari Crash.net.

(Baca Juga: Disuruh Pilih Yamaha atau Ducati, Begini Kata Fabio Quartararo)

"Mungkin ide untuk mengurangi balapan di akhir pekan, saya pikir itu bisa menjadi satu cara. Secara pribadi saya akan mempertimbangkan dan mengevaluasinya," bilang Brivio.

"Saya tidak tahu apakah itu mungkin atau tidak, tetapi saya pikir itu adalah sesuatu yang dapat kita pikirkan," tambahnya.

"Mari kita melakukan 22 balapan tapi mungkin kita mengkompres jadwal menjadi Sabtu dan Minggu. Ini bisa menjadi salah satu cara. Kita harus menemukan solusi," aku Brivio.

Tidak hanya Brivio yang punya pendapat seperti itu, Massimo Rivola selaku CEO baru Aprlia Racing juga berpendapat sama.

Dirinya pindah dari ajang F1 ke MotoGP juga karena ingin melakukan jumlah race yang sedikit.

(Baca Juga: Deretan Ayah dan Anak yang Sukses di Ajang Balap Grand Prix dan MotoGP)

"Gagasan balapan dua hari akhir pekan tidak terlalu buruk sama sekali. Bahkan saya mengusulkan itu sepuluh tahun lalu di F1, tetapi jelas itu ditolak. Sejujurnya saya pikir kita harus memikirkannya," katanya.

Tetapi untuk mengubah tiga hari menjadi dua hari, tentu ada kendala yang harus dihadapi.

"Saya hanya khawatir tentang fakta bahwa terutama untuk pembalap muda, mereka perlu sedikit waktu luang, jadi mungkin dengan format yang berbeda kita bisa memikirkannya," tutup Rivola.

(Baca Juga: Kalah Bersinar dari Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia Akui Debutnya di MotoGP Berjalan Buruk)

Editor : Eka Budhiansyah
Sumber : Crash.net

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa