OtoRace.id - Sebelumnya di tulisan berbeda sempat dibahas tentang estimasi biaya yang perlu dikeluarkan ketika motor MotoGP mengalami kerusakan pasca crash alias kecelakaan.
Biaya perbaikan berkisar dari 15.000-100.000 Euro atau sekitar Rp 230 juta hingga Rp 2,3 miliar (kurs 1 Euro = Rp 15.379).
Tentunya, biaya tersebut dikeluarkan tergantung dari part yang rusak dan perlu diganti baru.
Tetapi ternyata, tidak semua part di motor MotoGP itu rentan diganti pasca jatuh, artinya ada beberapa part yang memiliki daya tahan tinggi.
(Baca Juga: Segini Biaya Sewa Motor MotoGP Tim Satelit dan Biaya Perbaikan Jika Crash)
"Seperti kaliper rem, sesuatu yang sangat jarang untuk kami ganti, dan tentu saja mesin," ungkap Christophe Bourguignon dilansir OtoRace.id dari GPOne.com.
Berbeda dengan piringan rem carbon yang harus diganti ketika mengalami crash dan masuk ke gravel.
Menurut pria yang menangani motor Cal Crutchlow ini, kaliper rem di MotoGP memiliki bahan yang sangat kuat sehingga usai crash pun cukup dibersihkan saja.
Begitu juga dengan mesin yang jarang diganti, apalagi dengan ada pemberlakuan jatah 7 mesin untuk tim non konsesi dan 9 mesin untuk tim konsesi.
(Baca Juga: Motor MotoGP Layaknya Motor Harian, Ini Part Yang Harus Diganti Tiap Waktu)
"Dari apa yang saya sangat ingat, saya tidak pernah mengganti mesin karena kecelakaan, sesungguhnya, itu sangat terlindungi," jelas Teknisi tim LCR Honda ini.
Apalagi, Cal Crutchlow terkenal sebagai pembalap yang sering mengalami crash sepanjang balap.
"Meskipun mengalami kecelakaan buruk, kami hanya mengganti 90 persen sparepart, tetapi tidak mesin," tutup Bourguignon.
Nah, biasanya untuk mesin motor MotoGP jika tidak mengalami kerusakan parah, maka penggantian dilakukan setiap 2.000 km.
Jadi dengan jatah 7 mesin, estimasi total jarak tempuh yang dilakukan pembalap dalam satu musim berkisar di angka 14.000 km.
(Baca Juga: Jangan Kaget! Ini Gaji Para Pekerja di MotoGP, Mulai Dari Crew Chief Hingga Mekanik)
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | GPOne. com |
KOMENTAR