OtoRace.id - Bos Aprilia Racing, Massimo Rivola, mengaku kecewa dengan hukuman yang diterima Andrea Iannone.
Sebelumnya, Andrea Iannone mendapat hukuman larangan balapan selama 18 bulan oleh Federasi Balap Motor Internasional (FIM).
Iannone tidak akan bisa berpartisipasi pada MotoGP 2020 sampai pertengahan musim 2021 mendatang.
Sedikit ada kebingungan di dalam kubu Aprilia setelah FIM memutuskan hukuman Andrea Iannone akibat kasus Doping.
Baca Juga: Tak Terima Vonis Skors 18 Bulan, Andrea Iannone Akan Ajukan Banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga
Meskipun dari pihak Iannone telah melakukan banding hingga ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), namun FIM bersikukuh terhadap putusannya.
Hal ini membuat Bos Aprilia geram dan mengganggap hukuman yang diberikan kepada Iannone tidak masuk akal, mengingat Iannone tidak sepenuhnya bersalah.
Iannone secara tidak sengaja memakan daging yang telah terkontaminasi oleh zat Drostanolone saat menjalani akhir pekan balap Sepang, Malaysia November musim lalu.
"Putusan itu membuat kami bingung, para hakim mengakui itikad baik Iannone, tetapi mereka tidak sadar dalam pekerjaanya dan membenarkan tesis terkait kontaminasi makanan," kata Rivola dilansir GridOto.com dari situs Aprilia.
Baca Juga: Tim-tim MotoGP Ingin Gelar Tes Pramusim Tambahan Sebelum Musim 2020 Dimulai
"Inilah mengapa hukuman yang dijatuhkan pada Iannone saya rasa tidak masuk akal,"sambung Rivola.
"Mengingat alasan yang ditulis oleh para hakim itu sendiri, Iannone seharusnya dibebaskan seperti kasus atlet lainnya yang juga terkontaminasi (zat terlarang)," jelas Rivola menambahkan.
"Kami butuh Iannone segera kembalo mengendarai RS-GP dan kami akan berada disisinya sampai akhir kasus ini dan kami akan mendukungnya dalam bandingnya," tutup Rivola.
Baca Juga: Corona: Setelah MotoGP Spanyol, Kini MotoGP Prancis Resmi Ditunda
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Aprilia.com |
KOMENTAR