OtoRace.id - Livio Suppo merupakan mantan Direktur Marketing Honda Racing Corporation (HRC) yang pernah menjadi penentu rival Valentino Rossi di MotoGP.
Maksudnya, Livio Suppo adalah orang yang berperan untuk mengajak Casey Stoner di Ducati dan Honda untuk menjadi rival Valentino Rossi.
Bahkan, Livio Suppo juga orang yang mengajak Marc Marquez untuk bergabung di tim pabrikan Honda yaitu Repsol Honda.
Menjadi menarik, Livio Suppo pun kini mendukung Valentino Rossi untuk tetap balap di MotoGP 2021.
Baca Juga: Momen Unik MotoGP San Marino, Johann Zarco Pernah Dorong Motornya Sampai Finis
"Anggap saja kita tidak ingat berapa umurnya di tahun 2021," ujar Livio Suppo ketika berbicara untuk Resto del Carlino dilansir OtoRace.id dari Tuttomotoriweb.com.
Pria asal Italia ini juga percaya kalau Rossi memutuskan untuk tetap balap di MotoGP 2021 lantaran ambisinya di dunia balap masih besar.
"Selama Vale dalam kondisi seperti itu, selama dia memiliki keinginan untuk melanjutkan dan bersenang-senang, dia akan melakukannya dengan baik untuk melanjutkan dan memberikan emosi," jelas pria yang juga pernah menjabat tim manajer Ducati Corse ini.
Tidak hanya ambisi saja yang dinilai masih besar, tapi Rossi juga dinilai masih sangat kompetitif.
Baca Juga: Bos KTM Tech3 Sebut Marc Marquez Masih Jadi Patokan Para Pembalap Muda di MotoGP
Seperti halnya yang dilakukan di MotoGP Andalusia 2020 ketika meraih podium 3.
Begitu juga dengan hasil torehan sebagai pembalap Yamaha dengan posisi finish terbaik diantara pembalap Yamaha lainnya.
"Rossi memiliki semangat yang luar biasa dan masih sangat kuat. Jelas, ini bukan tahun 2000," jelas Livio Suppo.
Kini, kepastian kontrak Valentino Rossi untuk melanjutkan karirnya di MotoGP 2021 hanya menunggu hitungan hari.
Pasalnya, rumor banyak beredar kalau sebelum atau di MotoGP San Marino 2020, akan dilakukan pengumuman kontrak The Doctor.
Baca Juga: Tak Hanya di MotoGP 2020, Crew Chief Yamaha Ini Bilang MotoGP 2021 Bakal Jadi Tahun Yang Sulit
| Editor | : | Eka Budhiansyah |
| Sumber | : | Tuttomotoriweb.com |
KOMENTAR