Perubahan itu menyebabkan beberapa masalah yang membuat performa YZR-M1 sedikit berkurang, di satu sisi Yamaha tidak langsung beradaptasi dengan hal baru, butuh waktu.
Pebalap Italia itu menegaskan bahwa Yamaha lebih kuat sebelum perubahan ECU.
"Selama kami menggunakan ECU Yamaha adalah proyek yang sangat Jepang, semua insinyurnya adalah orang Jepang," kata Rossi dikutip OtoRace.id dari Tuttomotoriweb.it.
"Kami mengalami masalah dalam menggunakan ECU Magneti Marelli secara maksimal. Motor mengambil langkah mundur yang besar ketika kami harus menggunakannya," ungkapnya.
Baca Juga: Ducati Banyak Berhutang Pada Sosok Enea Bastianini, Target Baru Rider Pabrikan?
Rossi menambahkan, salah satu faktornya ialah karena Yamaha tidak mempekerjakan personel Italia dari Magneti Marelli, tidak seperti Ducati dan Honda.
"Semua pabrikan lain memiliki pendekatan yang lebih mirip dengan Formula 1. Ya, mereka terbuka dan memiliki mempekerjakan banyak insinyur Italia," terangnya.
"Di Yamaha, pada dasarnya para teknisi masih orang-orang yang sama (asal Jepang) yang masih bekerja seperti sebelum-sebelumnya," pungkasnya.
Juara dunia sembilan kali itu percaya bahwa ECU adalah masalah yang dihadapi M1 dalam menghadapi trek dengan kondisi campuran basah dan kering.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
KOMENTAR