OtoRace.id - Pembalap Petronas Yamaha SRT yaitu Valentino Rossi membeberkan penyebab mengapa motor YZR-M1 kurang begitu cepat di trek basah.
Valentino Rossi menilai bahwa kru tim Yamaha tergolong kurang modern dalam mengembangkan motor.
Yamaha adalah tim pabrikan dari Jepang yang selalu mengandalkan orang-orang lokal dalam pengembangan motornya.
Valentino Rossi sendiri tahu bahwa orang dari Negeri Sakura tersebut memiliki kemampuan yang hebat.
Baca Juga: Tidak Banyak Yang Tahu, Valentino Rossi Punya Peran Penting Bagi Sosok Jonathan Rea dan Kawasaki
Namun untuk merancang sebuah motor yang bagus, butuh banyak inovasi dan ide menarik.
Mendatangkan kru tambahan dari Benua Eropa tidak ada salahnya dalam situasi kali ini.
Sejak 2016 MotoGP mengadopsi ECU seragam untuk semua motor.
Yamaha seperti pabrikan lain, sebelumnya menggunakan ECU produksinya sendiri.
Baca Juga: Davide Brivio Dikabarkan Balik ke Suzuki, Joan Mir Senang
Perubahan itu menyebabkan beberapa masalah yang membuat performa YZR-M1 sedikit berkurang, di satu sisi Yamaha tidak langsung beradaptasi dengan hal baru, butuh waktu.
Pebalap Italia itu menegaskan bahwa Yamaha lebih kuat sebelum perubahan ECU.
"Selama kami menggunakan ECU Yamaha adalah proyek yang sangat Jepang, semua insinyurnya adalah orang Jepang," kata Rossi dikutip OtoRace.id dari Tuttomotoriweb.it.
"Kami mengalami masalah dalam menggunakan ECU Magneti Marelli secara maksimal. Motor mengambil langkah mundur yang besar ketika kami harus menggunakannya," ungkapnya.
Baca Juga: Ducati Banyak Berhutang Pada Sosok Enea Bastianini, Target Baru Rider Pabrikan?
Rossi menambahkan, salah satu faktornya ialah karena Yamaha tidak mempekerjakan personel Italia dari Magneti Marelli, tidak seperti Ducati dan Honda.
"Semua pabrikan lain memiliki pendekatan yang lebih mirip dengan Formula 1. Ya, mereka terbuka dan memiliki mempekerjakan banyak insinyur Italia," terangnya.
"Di Yamaha, pada dasarnya para teknisi masih orang-orang yang sama (asal Jepang) yang masih bekerja seperti sebelum-sebelumnya," pungkasnya.
Juara dunia sembilan kali itu percaya bahwa ECU adalah masalah yang dihadapi M1 dalam menghadapi trek dengan kondisi campuran basah dan kering.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
KOMENTAR