OtoRace.id - Citroen C3 R5 milik Sean Gelael memang bisa dibilang sebagai mobil balap terkencang di Indonesia saat ini.
Memiliki spesifikasi R5 atau setara dengan mobil di kompetisi WRC2, Citroen C3 R5 bisa mengeluarkan tenaga sebesar 289 dk.
Mobil ini kembali menjadi perbincangan usai mengalami kecelakaan keras pada Kejurnas Sprint Reli di Meikarta, Cikarang (27/11) lalu.
Sean Gelael yang dinavigatori Bambang Soesatyo kecelakaan kala mobil di kecepatan 107 km/jam. Keduanya keluar dengan selamat.
Baca Juga: Jelang MotoGP 2022, Ducati Terang-terangan Siap Bajak Fabio Quartararo dari Yamaha
Faktor pengaman seperti roll bar atau roll cage menjadi penentu dan penyelamat nyawa keduanya karena mobil terguling sebanyak tiga kali.
Siapa sangka roll cage yang dipasangkan di Citroen C3 R5 memiliki material besi yang sama digunakan pada industri dirgantara atau penerbangan, serta digunakan pada roket.
"Nama materialnya itu T45, besi yang anti panas dan tidak mudah bengkok. Jadi memang dibikin kuat banget," kata Loqy Siregar, Spesialis Roll Cage dari bengkel Riverside saat ditemui (28/11)
Selain material, roll cage untuk mobil reli homologasi seperti Citroen C3 R5 juga harus mengikuti berbagai aturan-aturan spesifik dari FIA.
Baca Juga: Didukung Federal Oil, Pembalap Gresini Racing Optimis Debut Dengan Ducati di MotoGP 2022
Baca Juga: Federal Oil Mau 'Bikin Bangga Indonesia' di Musim MotoGP 2022
Mulai dari derajat kemiringan, jarak dari roll cage ke sasis, titik penempatan pipa, sampai cara pengelasan.
“Standarnya memang sangat tinggi, lebih tinggi dari yang digunakan di event-event di Indonesia,” ujar Loqy Siregar.
“Makanya tidak heran kalau kecelakaan parah pun, driver dan co-driver nya bisa selamat tanpa cidera,” tambahnya.
Jika bodinya dilepas, maka Citroen C3 R5 Sean Gelael memang masih terlihat utuh. Kerusakan parah terjadi di bagian gardan dan kaki-kaki.
Baca Juga: Pembalap F1 Bawa Piala Ballon D'or Untuk Lionel Messi Sebagai Pesepakbola Terbaik
Belum bisa dipastikan apakah mobil yang baru sekali digunakan itu akan dirapikan kembali atau tidak.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR