Jeda waktu pergantian gigi akan lebih cepat dalam kondisi ini atau dikatakan pembalap akan lebih cepat melakukan pergantian gigi karena rpm cepat naik.
Settingan ini sangat cocok untuk sirkuit yang trek lurusnya tidak terlalu panjang, misalnya di Misano.
Sementara rasio gir yang luas atau lebar membut top speed motor lebih maksimal dengan akselerasi yang lebih lemah.
Jeda waktu pergantian gigi akan lebih lama dibanding dengan yang rasio girnya tipis.
Baca Juga: Valentino Rossi Kritisi Pola Pikir Sekolah Balap yang Berbahaya
Cocok untuk sirkuit dengan trek lurus yang panjang seperti COTA atau Mugello.
Selain itu, mekanik juga bisa mengombinasikan gir sesuai dengan yang diinginkan, sekali lagi tentu dengan perhitungan-perhitungan tertentu.
Data dari pembalap dan juga gaya balapnya akan ikut menentukan rasio gir motornya.
Bisa saja pergantian gigi bawah lebih cepat dan gigi atas lebih lambat atau sebaliknya, disesuaikan dengan kebutuhan tim.
Lebih jelasnya tonton nih video berikut ini
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR