"Ini bukan mimpi seumur hidup, ini adalah mimpi yang sedang terjadi, kami sudah melakukannya," kata Tardozzi.
"Mimpinya adalah memenangkan Kejuaraan Dunia, bukan untuk meraih pole position dan tempat kedua," lanjut pria asal Italia itu.
Kendati belum menunjukkan taringnya, Tardozzi tetap mengapresiasi kinerja duet Jack Miller dan Francesco Bagnaia.
Dia merasa Ducati telah melakukan yang terbaik untuk mendapatkan hasil maksimal.
"Ada rasa hormat mutlak antara Jack dan Pecco, terima kasih juga atas kerja keras yang dilakukan oleh Gigi Dall'Igna (manajer umum Ducati) dan para kru di garasi," tutupnya.
Ducati memang gagal menjadi juara dunia di kategori pembalap.
Namun, pabrikan asal Borgo Panigale, Bologna, Italia, itu merebut gelar juara di kategori konstruktor pada dua musim terakhir.
Impian untuk menjadi juara dunia MotoGP di kategori pembalap masih terbuka lebar.
MotoGP 2022 baru memanggungkan tujuh seri, masih ada 14 seri lagi hingga November mendatang.
View this post on Instagram
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR