OtoRace.id - Tak bisa dipungkiri kalau performa Franco Morbidelli kini menurun drastis, terlebih saat ia bergabung di tim pabrikan, Monster Energy Yamaha MotoGP.
Padahal Franco Morbidelli kerap bersaing di tiga besar, bahkan menjadi kontender untuk juara dunia di MotoGP 2019, kala ia masih membela tim satelit, Petronas Yamaha SRT.
Kini sejak awal seri MotoGP 2022 bergulir, pencapaian terbaik Franco Morbidelli adalah finish di posisi ketujuh saat balapan di Mandalika bulan Maret lalu.
Sisanya, Franco Morbidelli kesulitan untuk bersaing di 10 besar, sehingga menjadi evaluasi bagi pihak Monster Energy Yamaha MotoGP.
"Kami menilai ada masalah adaptasi bagi Franco Morbidelli, ia selalu menggunakan Yamaha YZR-M1 versi 2019 saat di SRT," tutur Massimo Meregalli, Manajer Monster Energy Yamaha MotoGP.
"Kini ia selalu diberikan versi terbaru, tetapi masih belum menunjukkan adaptasi yang tepat," imbuhnya dikutip dari Tuttomotoriweb.
Salah satu masalah pada Franco Morbidelli selepas ia mengalami cedera lutut kiri pada tahun 2021 yang membuatnya digantikan sementara di SRT.
Selepas itu ia langsung bergabung di tim pabrikan, Monster Energy Yamaha MotoGP yang tahun lalu memecat Maverick Vinales.
"Setelah cedera itu ada kondisi di mana Franco Morbidelli selalu mengalami masalah keseimbangan pada tubuhnya," urai Massimo Meregalli.
Baca Juga: Kembali Fitting Racing Suit, Casey Stoner Akan Balap MotoGP Lagi?
"Baik itu dari segi keseimbangan tubuh sisi kiri dan kanan, juga saat bermanuver, ia masih merasakan sakit pada bagian kiri yang melakukan akselerasi," lanjutnya.
Maka dari itu lah Yamaha hanya mengandalkan Fabio Quartararo saja untuk mendapatkan hasil baik guna meraup poin di klasemen pabrikan.
Yamaha kini berada di peringkat kedua klasemen, sedangkan Fabio Quartararo masih berada di peringkat teratas dan kandidat juara dunia.
Sedangkan Franco Morbidelli masih terjebak di peringkat ke-19 dan baru mengumpulkan 25 angka pada paruh musim pertama MotoGP 2022.
Baca Juga: Pengaruh Alkohol Bawa Mobil, Francesco Bagnaia Tabrakan dan Dapat Teguran Keras Polisi
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR