"Meski cara kerja selalu sama, pada akhirnya hanya hasil baik yang harus dibawa pulang," ungkap Rigamonti.
Pria Italia ini menyatakan bahwa Bastianini tak boleh besar kepala usai sukses meraih 6 podium termasuk 4 kemenangan bersama Gresini Racing pada 2022 lalu.
Sebagai sosok yang sangat berpengalaman di Ducati, Rigamonti menyatakan bahwa Bastianini harus bisa menghadapi ekspektasi yang bakal lebih tinggi di tim pabrikan.
"Dalam kasus Enea, bakal penting melihat caranya mengendalikan tekanan," terangnya.
"Tahun lalu, tanpa tekanan dan ekspektasi, ia bisa meraih empat kemenangan dan dua kali finis kedua bersama Gresini. Kini, ia ada di tim pabrikan, dan kami harus melihat perilakunya," lanjutnya.
Dikenal kerap terlambat panas dalam balapan, Rigamonti pun mencemaskan performa Bastianini dalam sprint race di MotoGP 2023.
"Enea harus mengubah pendekatannya. Banyak kemenangan ia raih setelah panas di akhir balapan," tutur Rigamonti.
"Sudah tak memungkinkan fokus mencari setup yang hanya baik pada lap-lap terakhir. Mungkin kami malah harus lebih berani mengorbankan sedikit di akhir balapan," kisahnya.
"Apa pun caranya, saya takkan ambil pusing. Hanya saja, saya cemas format ini bisa merugikan pembalap saya," pungkasnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | GPOne.com |
KOMENTAR