OtoRace.id - Pembalap tim Ducati Lenovo, Enea Bastianini mendapat pesan penting jelang bergulirnya MotoGP 2023.
Sosok yang memberikan pesan penting kepada Enea Bastianini jelang MotoGP 2023 adalah crew chief barunya, Marco Rigamonti.
Berbeda saat membela Gresini Racing musim lalu, Marco Rigamonti menilai Enea Bastianini memikul beban yang lebih besar lantaran membela tim pabrikan pada MotoGP 2023.
Musim ini, Marco Rigamonti digandengkan dengan Enea Bastianini, yang dipindahkan dari Gresini Racing ke tim pabrikan.
Sebab, Enea Bastianini ditinggalkan crew chief lamanya, Alberto Giribuola yang hijrak ke pabrikan KTM di MotoGP 2023.
Rigamonti merupakan salah satu insinyur dan teknisi andalan Ducati sejak mereka menjalani debut di ajang MotoGP pada 2003.
Ia sempat ikut Andrea Iannone pindah ke Suzuki pada 2017 dan 2018, tetapi kemudian kembali ke Ducati lewat tim satelit, Pramac Racing pada untuk jadi crew chief Johann Zarco 2019.
"Kita lihat nanti bagaimana musim ini dimulai, dan apakah hasil baik bisa datang," kata Rigamonti dikutip OtoRace.id dari GPOne.
"Sayangnya, hasil adalah hal mendasar untuk membangun hubungan crew chief dan rider," sambungnya.
Baca Juga: Makin Aerodinamis, Begini Tampilan Motor Aprilia Racing Team di MotoGP 2023
"Meski cara kerja selalu sama, pada akhirnya hanya hasil baik yang harus dibawa pulang," ungkap Rigamonti.
Pria Italia ini menyatakan bahwa Bastianini tak boleh besar kepala usai sukses meraih 6 podium termasuk 4 kemenangan bersama Gresini Racing pada 2022 lalu.
Sebagai sosok yang sangat berpengalaman di Ducati, Rigamonti menyatakan bahwa Bastianini harus bisa menghadapi ekspektasi yang bakal lebih tinggi di tim pabrikan.
"Dalam kasus Enea, bakal penting melihat caranya mengendalikan tekanan," terangnya.
"Tahun lalu, tanpa tekanan dan ekspektasi, ia bisa meraih empat kemenangan dan dua kali finis kedua bersama Gresini. Kini, ia ada di tim pabrikan, dan kami harus melihat perilakunya," lanjutnya.
Dikenal kerap terlambat panas dalam balapan, Rigamonti pun mencemaskan performa Bastianini dalam sprint race di MotoGP 2023.
"Enea harus mengubah pendekatannya. Banyak kemenangan ia raih setelah panas di akhir balapan," tutur Rigamonti.
"Sudah tak memungkinkan fokus mencari setup yang hanya baik pada lap-lap terakhir. Mungkin kami malah harus lebih berani mengorbankan sedikit di akhir balapan," kisahnya.
"Apa pun caranya, saya takkan ambil pusing. Hanya saja, saya cemas format ini bisa merugikan pembalap saya," pungkasnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | GPOne.com |
KOMENTAR